Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa puskesmas di Benua Etam menghadapi lima tantangan dalam menyediakan layanan dasar kesehatan.
“Tantangan tersebut meliputi Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana yang belum memadai,” ucapnya.
Jaya mengatakan lima tangan ini meliputi pertama, kapasitas SDM dan sarana prasarana, di antaranya terlihat dari masih adanya puskesmas yang belum memiliki ruang isolasi, laboratorium, dan alat kesehatan memadai saat menangani kasus COVID-19.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Kaltim berupaya meningkatkan kapasitas SDM dan sarana prasarana puskesmas melalui pelatihan, bantuan, maupun inovasi. Selain itu, Dinkes Kaltim juga berupaya mengembangkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh semua pihak.
Tantangan kedua, yaitu kerja sama multisektoral, di antaranya terlihat dari belum terintegrasinya pelayanan kesehatan puskesmas dengan sektor pendidikan, lingkungan, ekonomi, ataupun sosial.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Kaltim berupaya meningkatkan advokasi dan sosialisasi tentang arti penting integrasi pelayanan kesehatan. Selain itu, Dinkes Kaltim juga berupaya memberdayakan masyarakat, kader, dan tokoh masyarakat sebagai mitra dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Tantangan ketiga, yaitu pemberdayaan masyarakat, di antaranya terlihat dari belum optimalnya peran masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di lingkungan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Kaltim memberikan edukasi, fasilitasi, dan motivasi kepada para pemangku kepentingan agar berperan aktif mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di lingkungan.
Tantangan keempat, yaitu perubahan kebijakan, di antaranya terlihat dari masih adanya pro dan kontra terhadap kebijakan tentang integrasi layanan primer.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Kaltim akan menyesuaikan kebijakan tersebut dengan kondisi di lapangan, serta mengambil pelajaran dari pengalaman dan langkah terbaik yang ada. Dinkes Kaltim juga akan memperhatikan aspek-aspek seperti standard pelayanan, akreditasi, supervisi, pengawasan, dan evaluasi, serta insentif dan sanksi bagi puskesmas dan fasilitas pelayanan lain yang terlibat dalam integrasi layanan primer.
Tantangan kelima, yaitu manajemen pelayanan kesehatan, di antaranya terlihat dari belum optimalnya pengelolaan puskesmas secara keseluruhan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinkes Kaltim akan memperkuat manajemen puskesmas dengan meningkatkan kapasitas manajerial kepala puskesmas, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi. Selain itu, Dinkes Kaltim juga akan mendorong puskesmas untuk menerapkan sistem manajemen mutu.
Jaya Mualimin berharap ada sinergi antara puskesmas dam fasilitas pelayanan kesehatan yang lain, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Perlunya dukungan dari pemerintah pusat terkait regulasi dan anggaran yang memadai untuk layanan primer,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id