Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin mengatakan kematian ibu dan bayi bisa dicegah dan ditangani segera jika pelayanan kesehatan diberikan sesuai standard dan prosedur tepat.
“Kemungkinan besar, komplikasi penyakit penyebab kematian ibu dapat dicegah dan ditangani saat ibu mencari pertolongan ke tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Jaya mengatakan tenaga kesehatan yang tersebar di beberapa wilayah dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan.
“Dengan pelayanan kesehatan yang tepat, kematian ibu dan bayi bisa dicegah,” ucapnya.
Jaya menambahkan, penurunan angka kematian bayi juga dapat dicegah dengan peningkatan kualitas kesehatan neo-natal, yaitu pelayanan kesehatan kepada bayi baru lahir sampai usia 28 hari.
“Pelayanan kesehatan neo-natal harus meliputi pencegahan dan penanganan gangguan pernafasan, kelahiran prematur, infeksi, hipotermia, perdarahan dan kuning, telat lahir, kelainan struktur penghubung otak dan tulang belakang, dan lain-lain,” ujarnya.
Jaya menambahkan bayi baru lahir juga perlu diberikan ASI eksklusif, imunisasi, dan vitamin A.
“Dengan pelayanan kesehatan yang tepat, kematian bayi bisa dicegah,” ujarnya.
Adapun penyebab kematian ibu berdasarkan hasil sensus penduduk terbaru yaitu 90 persen kematian ibu terjadi pada saat persalinan dan setelah persalinan.
“Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan, komplikasi masa nifas, perdarahan persalinan, keguguran, pendarahan kehamilan di atas tujuh bulan, persalinan macet, serta kelainan kantung ketuban,” jelasnya.
Pencapaian penurunan angka kematian ibu dan bayi menjadi bagian dari target pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada 2030.
“Targetnya yakni kurang dari 70 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, dan kurang dari 12 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup,” ucapnya.
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kaltim telah melakukan berbagai langkah, diantaranya Meningkatkan akses ibu hamil, bersalin, dan nifas terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
“Kami berharap dengan upaya yang telah dilakukan, angka kematian ibu dan bayi di Kaltim dapat terus menurun,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id