Samarinda, Borneofolks.com – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Bagus Susetyo, menyoroti urgensi pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake sebagai proyek strategis untuk wilayahnya. Ia menekankan pentingnya proyek ini dalam mendukung pertanian lokal, khususnya di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
Menurut Bagus, pembangunan bendung tersebut akan memberikan kemajuan signifikan dalam sektor pertanian. “Dengan adanya bendung gerak Sungai Talake, luas lahan sawah bisa diperluas hingga 4.000 hektare, sehingga produksi gabah bisa meningkat,” ungkapnya beberapa hari lalu.
Selain manfaat pertanian, Bagus juga mencatat bahwa proyek ini memiliki dampak positif dalam mengatasi banjir, mengendalikan sedimentasi, dan bahkan dalam memproduksi listrik melalui tenaga air.
Meskipun demikian, keputusan pemerintah pusat untuk mengalihkan anggaran proyek ini ke pembangunan pengambilan air di Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, menuai kekecewaan. Proyek tersebut didesain untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi Ibu Kota Negara Indonesia baru, Nusantara.
Politisi dari Partai Gerindra itu menyatakan kekecewaannya terhadap prioritas nasional yang, menurutnya, mengesampingkan kebutuhan masyarakat lokal. Meskipun ada pengalihan anggaran, dia bersikeras bahwa proyek Bendung Gerak Sungai Talake tidak boleh hanya tinggal sebagai wacana.
Konflik kepentingan ini menunjukkan tantangan nyata antara kebutuhan lokal yang mendesak dan prioritas nasional yang lebih besar. Dalam pandangan Bagus, kebutuhan lokal harus diutamakan, sementara pemerintah pusat mengarahkan anggaran ke proyek berskala nasional.