Samarinda, Kaltimetam.id – Dinkes Kaltim menegaskan bahwa peningkatan progam keluarga berencana (KB) dan pelayanan kesehatan untuk penyandang disabilitas menjadi poin krusial di Kaltim.
Plh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan program KB memegang peran vital dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Indonesia. Meskipun angka kesertaan KB aktif di Kalimantan Timur mencapai 64 persen, penggunaan metode KB modern masih rendah, hanya sebesar 57 persen,
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kaltim, khususnya dalam hal program KB dan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Lebuh lanjut, Basuki mengatakan perlunya pelatihan bagi para bidan di fasilitas kesehatan menjadi landasan untuk memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mengedukasi mereka tentang manfaat dan efek samping dari berbagai metode KB.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para bidan di fasilitas kesehatan dapat memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat,” terangnya.
Basuki juga menekankan perlunya pelayanan kesehatan yang inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas, selaras dengan regulasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
“Kami mengharapkan dengan adanya orientasi ini, fasilitas kesehatan dapat memberikan keamanan, kenyamanan, perlindungan, dan kemudahan bagi penyandang disabilitas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, terpadu, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id