Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Dinkes Kaltim Latih Konselor Sebaya untuk Cegah HIV di Kutim - borneofolks.com

Dinkes Kaltim Latih Konselor Sebaya untuk Cegah HIV di Kutim

Samarinda, Kaltimetam.id Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pelatihan konselor sebaya pada populasi berisiko tahun 2023.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan HIV menjadi virus yang menular melalui darah, cairan vagina, sperma, cairan dubur, dan ASI. Penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, transfusi darah yang tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama, dan ibu hamil atau menyusui yang terinfeksi HIV.

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga perilaku sehat dan bertanggung jawab,” ungkap Basuki.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan konselor sebaya dalam memberikan layanan konseling, dukungan, dan motivasi kepada populasi berisiko HIV/AIDS.

Basuki juga mengimbau masyarakat untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan manusiawi.

“ODHA bisa memiliki harapan hidup yang sama dengan orang sehat, asalkan mereka minum obat antiretroviral (ARV) sesuai dengan ketentuan dan menjaga pola hidup sehat,” tuturnya.

Basuki menambahkan, Dinkes Kaltim terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat, khususnya kelompok-kelompok rentan. Selain itu, pihaknya juga memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada ODHA, termasuk pemberian obat ARV.

Sementara itu, Sub Koordinator surveilans dan imunisasi Dinkes Kutim Lely Pembriani mengatakan, jumlah konselor sebaya di Kabupaten Kutim sangat minim, yaitu hanya 34 orang. Padahal, jumlah layanan Puskesmas Kutim sebanyak 21 unit.

“Dengan jumlah kasus HIV di Kutim yang mencapai 385 orang, maka penambahan jumlah konselor sebaya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kutim,” ujar Lely.

Lely menjelaskan konselor sebaya yang dilibatkan dalam pelatihan ini adalah orang yang memiliki latar belakang, pengalaman, atau karakteristik yang sama dengan populasi berisiko. Hal ini bertujuan agar konselor sebaya dapat memberikan konseling, dukungan, dan motivasi yang lebih efektif kepada populasi berisiko.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, para konselor sebaya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada populasi berisiko HIV/AIDS,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *