Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin mengatakan penemuan dan pengobatan kasus tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan di provinsi tersebut.
“Masih rendahnya penemuan kasus TBC, hanya sebesar 56 persen kasus yang tercatat dan terlaporkan,” ungkapnya.
Jaya mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya penemuan dan pengobatan kasus TBC di Kaltim, di antaranya Kurangnya pelaporan kasus TBC dari fasilitas kesehatan (faskes) pemerintah dan swasta.
“Sistem pelaporan yang belum terintegrasi dan berjejaring. Serta keterbatasan tenaga di faskes,” tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kaltim telah melakukan beberapa upaya yakni mewajibkan pemberitahuan atau lapor kasus TBC bagi semua faskes melalui sosialisasi dan surat edaran sejak tahun 2019.
Jaya berharap dengan upaya-upaya tersebut, penemuan dan pengobatan kasus TBC di Kaltim dapat meningkat dan mencapai target nasional maupun global.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan TBC, karena TBC bisa dicegah dan disembuhkan. Jika ada gejala batuk lebih dari dua minggu, segera periksakan diri ke faskes terdekat,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id