Samarinda, Kaltimetam.id – Seluruh puskesmas di Kalimantan Timur (Kaltim) didorong untuk meningkatkan kompetensinya dalam melakukan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) untuk pemberdayaan keluarga sehat.
Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan KPP merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
PHBS sendiri meliputi 10 perilaku, yaitu mencuci tangan pakai sabun, menggunakan jamban sehat, mengolah air minum dengan benar, mengonsumsi sayur dan buah, berolahraga teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, tidak menggunakan narkoba, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
“KPP dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, seperti penyakit menular, penyakit tidak menular, kekerasan, bencana, dan perubahan iklim,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Basuki menjelaskan KPP yang dilakukan Puskesmas harus sesuai dengan masalah kesehatan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Karena itu, tenaga penyuluh kesehatan di Puskesmas perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam melakukan KPP.
“Kami sudah melatih tenaga penyuluh kesehatan Puskesmas se-Kaltim dengan maksud agar mereka dapat menerapkan dengan baik di lapangan untuk mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas,” katanya.
Basuki berharap, upaya yang dilakukan Puskesmas dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat masyarakat Kaltim.
“Hal ini penting untuk mewujudkan masyarakat Kaltim yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id