Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Agus Aras Sarankan Pemkab Kutim Melakukan Penertiban Terhadap Maraknya “Pasar Tumpah” di Sangatta Utara - borneofolks.com

Agus Aras Sarankan Pemkab Kutim Melakukan Penertiban Terhadap Maraknya “Pasar Tumpah” di Sangatta Utara

Sangatta, Kaltimetam.id Para pedagang di Pasar Induk Sangatta Utara mengeluhkan fenomena pasar tumpah yang saat ini marak terjadi. Adanya pasar tumpah ini pun memberikan dampak pengurangan jumlah konsumen yang membeli dagangan pedagang di dalam Pasar Induk.

Keluhan ini pun menjadi perhatian Anggota DPRD Kaltim, Agus Aras. Agus menyatakan, persoalan ini harus dilihat secara menyeluruh dan utuh.

“Kehadiran Pasar Induk ini kan, diharapkan seluruh pedagang bisa melakukan transaksi jual-beli di situ. Tapi kan kenyataan hari ini fasilitas yang sudah disediakan begitu bagus, ternyata ada keluhan dari pedagang yang berada di dalam Pasar Induk,”kata Agus melalui telepon pada Sabtu, (28/10/2023).

Padahal, pasar yang berlokasi di Jalan Ilham Maulana, Kecamatan Sangatta Utara ini memiliki luas kurang lebih 6 hektare. Namun sayangnya, banyaknya pedagang yang beraktivitas di luar wilayah Pasar Induk.

Agus menilai, munculnya pasar tumpah akan mengganggu aktivitas jual-beli pedagang maupun kontribusi Pendapat Asli Daerah (PAD). Karena, hanya pedagang yang berjualan di dalam Pasar Induklah yang berkontribusi terhadap PAD dalam bentuk retribusi.

“Semetara, pasar tumpah itu kan tidak membayar retribusi,”lanjutnya.

Tak hanya dilihat dari sisi ekonomi, namun pasar tumpah yang berlokasi di bahu jalan pasti mengganggu arus lalu lintas maupun keindahan kota.

Oleh sebab itu, Agus berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur melalui OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah penertiban pasar tumpah. Pedagang pasar tumpah diharapkan bisa melakukan aktivitasnya di dalam Pasar Induk.

“Pemerintah harus menyiapkan tempat dan mengajak mereka ke Pasar Induk. Sebagaimana sejak awal dibangunnya Pasar Induk itu menampung para pedagang yang melakukan transaksi jual-beli. Pemerintah kan sudah menyiapkan tempatnya, wajib berkumpul di situ,”tegas Agus.

Agus meminta Pemkab Kutim harus bertindak tegas. Apabila, kondisi tersebut dibiarkan terus-menerus, dikhawatirkan para pedagang merasa tidak merasa mendapatkan perhatian dari pemerintah. (Adv/DPRDKaltim/FAN)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *