Samarinda, Kaltimetam.id – Harga beras di sejumlah pasar di Kota Samarinda merangkak naik sangat signifikan dalam sepekan ini. Banyak dari para pedagang tidak berani menambahkan stok beras terlalu banyak.
Salah satu distributor beras yang berada di Pasar Segiri Kota Samarinda, Abdul Halim menyampaikan keluh kesahnya atas kenaikan harga beras yang sangat tidak masuk akal.
“Jadi untuk kenaikan beras ini sudah mulai berlangsung sejak pertengahan Agustus hingga Desember 2023. Sungguh sangat tinggi sekali,” jelasnya.
Abdul mengaku mendapatkan pasokan beras berasal dari Sulawesi. Ia sangat meyakini, banyak permintaan dari luar, yang menjadi penyebab kenaikan harga beras di Kota Samarinda.
“Banyak sekali permintaan dari luar pulau seperti Surabaya, Jakarta, serta Medan yang mengambil pasokan dari Sulawesi, sehingga yang menjadi penyebab permintaan banyak,” ujarnya.
Lebih lanjut, selain meningkatnya permintaan, Abdul menyampaikan bahwa harga gabah kini semakin mahal. Ditambah, saat ini masih masuk musim kemarau, yang menyebabkan petani menjadi gagal panen.
Lanjut Abdul, ia mendapatkan beras dari Sulawesi sekarang harga Rp 12.500 per kilogramnya. Dari hal ini mengalami kenaikan sekitar Rp 500, yang dari harga sebelumnya Rp 12.000.
“Makanya untuk saat ini saya belum berani mengisi barang lagi, karena dari masyarakat banyak yang mengeluhkan, tapi ya mau gimana lagi kalau memang harganya naik,” bebernya.
Abdul sendiri menjelaskan dirinya sudah berdagang sejak 30 tahunan, dan saat ini mengaku bahwa kenaikan beras di tahun ini sangat berdampak bagi para pedagang. Dagangannya sepi, para langganannya kaget melihat harga beras melonjak sangat tinggi.
Lanjutnya, ia juga menyinggung adanya kenaikan beras Bulog dalam dua minggu terakhir ini. Pada sebelumnya, Abdul membeli beras Bulog dengan harga Rp 43.000 untuk per 5 kilogram, untuk saat ini naik menjadi Rp 51.250, untuk per 5 kilogramnya.
“Beras Bulog kemarin kami jual harga Rp 10.000. Untuk saat ini tidak bisa lagi, sekarang kami jual dengan harga Rp 12.000,” kata Abdul.
Terakhir, Abdul berharap semoga harga beras di Kota Samarinda cepat normal kembali, agar masyarakat tidak mengeluh karena harga beras yang melonjak sangat tinggi saat ini.
“Harapannya, semoga cepat kembali normal, supaya kami sebagai pedagang jualan berasnya kembali lancar. Serta masyarakat juga tidak mengeluh atas lonjakan saat ini,” tutupnya.
Terpisah, salah satu konsumen pembeli beras, Siti Rokayah membeberkan bahwa dirinya sangat syok atas lonjakan harga beras yang sangat tinggi.
“Syok banget ya padahal baru beberapa minggu lalu beli beras, saya beli lagi saat ini harganya sangat tinggi sekali,” ucapnya.
Lebih lanjut, Siti Rokayah juga menjelaskan bahwa dirinya mengaku sangat keberatan atas kenaikan harga beras yang sangat tinggi ini, karena belum lagi membeli bahan pokok lainnya.
“Sangat keberatan banget, apalagi belum keperluan-keperluan lainnya, seperti bahan pokok dan keperluan peralatan buat anak sekolah,” jelasnya.
Terakhir, Siti Rokayah berharap semoga harga beras di Kota Samarinda bisa kembali stabil dan tidak melonjak kembali.
“Semoga saja harga beras ini kembali normal karena beras menurut saya keperluan paling utama juga untuk makan, tapi yaa jangan sampai melonjak seperti saat ini,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
