Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the ace-news domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the jetpack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/borneofolks.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Tips Memilih Sapi Kurban Berkualitas Dari Distanak Kukar - borneofolks.com

Tips Memilih Sapi Kurban Berkualitas Dari Distanak Kukar

pemkab

Tenggarong, Kaltimetam.id  Hari Raya Idul Adha merupakan hari besar bagi umat Islam. Hari besar itu juga menjadi momentum bagi para umat muslim untuk melakukan pemotongan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Sebagaimana diketahui, kurban merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan kepada umat Islam yang memiliki kemampuan untuk berkurban.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) bagikan tips untuk memilih Sapi kurban yang berkualitas. Sapi yang sehat dapat dilihat dari alat indranya, mata terlihat cerah dan bersih. Kemudian cermin hidung yang basah dan bersih. Secara fisik, bulu hewan juga dalam keadaan bersih dan tidak kusam. Sapi juga tidak kurus bergerak lincah serta memiliki nafsu makan yang baik.

“Ini yang umum saja, yang pertama sudah memenuhi persyaratan berusia dua tahun ke atas. Terus dilihat dari eksterior perfomance tubuhnya itu sehat, dalam arti bulunya tidak kusut. Kalau kusut itu dapat dipastikan cacingan,” sebut Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman.

Sapi juga seringkali ditemukan dalam keadaan dengan telinga yang sobek. Biasanya, sobekan itu disengaja oleh peternak sebagai tanda kepemilikan. Sapi tersebut pun tidak masuk dalam kategori cacat permanen dan secara umum tidak menjadi permasalahan.

“Kalau telinga disobek itu sebagai tanda, cuma pembeli ini kan mau yang bagus kualitasnya dan sebenarnya itu bukan cacat permanen,” katanya.

Begitu juga dengan sapi yang sengaja di cap dengan menggunakan besi panas. Biasanya, bekas besi panas yang ditempelkan akan membuat kulit sapi cacat. Namun, hal itu juga tidak menjadi masalah, lantaran hanya sebagai tanda kepemilikan hewan.

“Tapi pada umumnya kami tidak mau membeli yang sobek-sobekan itu, maunya yang utuh mulus. Beda kalau di cap bakar, kalau di cap bakar itu memang untuk menandai,” tutupnya. (JMS/Adv)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *